Laman

Minggu, 27 Mei 2012

Rival Politik Sang Incumbent Menuju DKI 1...??


Pilkada DKI Jakarta Sudah semakin dekat, dan persaingan antar kandidat pun sudah semakin memanas ditengah-tengah Publik dan bila dicermati Jalan menuju kursi Gubernur DKI Jakarta dalam Pemilukada yang digelar 11 Juli mendatang bisa diibaratkan menjadi ajang persaingan pasar bebas bagi Para calon Gubernur dan Wakil gubernur dan membuat peta persaingan menuju Gubernur DKI semakin menarik untuk ditakar.

 Dan jika kita melihat pada rujukan hasil survei Maka Takaran dan eskalasi serta Undian Nomor urut Pasangan Calon Gubernur DKI Jakarta Oleh KPUD di Hotel Senayan Jakarta Sabtu 12 Mei 2012 dengan Nomor urut  Satu Jatuh kepada Pasangan Fauzi Bowo – Nachrowi Ramli, Hendardji Soepandji - Ahmad Riza Patria nomor urut dua, Joko Widodo – Nacrhowi Ramli Nomor urut tiga, Hidayat Nur Wahid - Didiek J Rachbini nomor urut empat, Faisal Basri - Biem Benjamin nomor urut lima, serta Alex Noerdin – Nono sampono Nomor urut enam. Dan melihat Pengundian Nomor Urut tersebut Maka Pasangan Incumbent Fauzi Bowo Masih Selangkah di depan. Kenapa demikian..?

Masyarakat DKI Jakarta tentu sudah Sangat Mengenal Fauzi Bowo, Karena selain sebagai Gubernur Incumbent yang Masih menjabat, Hasil survey dari beberapa lembaga survey juga mengunggulkan pasangan Fauzi Bowo - Nahrowi Ramli sebagai Pasangan Yang Populer dan disukai Masyarakat Jakarta Pada umumnya.Bahkan ada lembaga survey yang memprediksi Pasangan Ini Bisa Melaju dengan satu Putaran Pada  Pesta demokrasi Warga Jakarta Bulan Juli 2012 ini.

Klaim satu putaran dari hasil survey tersebut, mungkin terlihat agak berlebihan. Sebab, dengan jumlah pasangan calon Gubernur yang lebih dari tiga, sulit rasanya Fauzi-Nacrowi, akan mampu mendulang suara mayoritas pemilih yang berjumlah kurang lebih enam juta jiwa. Belum lagi, ketangguhan dan pengalaman lawan-lawan politik Foke-Nara yang berbeda dengan Kontestasi Pemilukada 2007 yang lalu.

Adalah Hal yang sangat wajar dan Bisa diterima Publik Apabila Pasangan Ini diunggulkan Oleh beberapa Lembaga survey dan ini Artinya kekuasaan jakarta Masih dibawah Kendali Sang Incumbent karena jika Melihat Pasangan gubernur Lain adalah pendatang baru dalam perpolitikan Jakarta secara terbatas. Sehingga keterkenalan, keterpilihan, pengalaman, serta apa yang telah dibuat mereka belum sepenuhnya diketahui masyarakat Jakarta secara merata.

Apabila peluang memenangkan Pertarungan Pilkada DKI Jakarta lebih berat pada Fauzi Bowo -Nahrowi Ramli maka siapakah Rival politik yang harus diwaspadai oleh Fauzi Bowo - Nahrowi Ramli sebagai the real competitor ...?

Menurut Penulis sesungguhnya yang menjadi Rival Politik terberat Sang Incumbent adalah Pasangan Alex Noerdin – Nono Sampono dengan Nomor Urut 6 Ini. Karena dari segi Kapasitas dan Kapabilitas Pasangan ini mempunyai kesamaan dengan Incumbent Fauzi Bowo. Serta dari segi  Pengalaman Sebagai Pemimpin dan kepala Daerah Alex Tak Kalah Bahkan Bisa Melebihi Fauzi Bowo.

Dalam Hasil Survey Alex Boleh saja tidak diunggulkan tetapi dengan Kekuatan Politik yang terorganisir dan tertata dengan baik serta Pemetaan basis dukungan yang jelas dan terarah akan menjadi kekuatan Besar yang menakutkan Bagi Fauzi Bowo-Nachrowi ramli ditambah Lagi Dukungan Dari Seluruh Kader Golkar,PPP ditambah Gabungan Partai Lainnya akan Menjadi Nilai Tambah Pasangan ini. Dan Hal yang perlu diketahui Alex Nordin adalah Spesialis Penumbang Incumbent, ini telah dibuktikannya sewaktu petarungan Pilkada Musi Banyuasin dan Pilgub Sumsel alex keluar Sebagai Jawaranya.

Dan masyarakat jakarta akhirnya akan membandingkan Prestasi kerja antara Fauzi Bowo dengan Alex Nordin Sebagai pemimpin Yang telah Berpengalaman Pada masing-masing daerah. Dan pada siapakah Rakyat Jakarta menjatuhkan pilihannya diantara Dua Gubernur ini..? Mari Kita tunggu saja.

Yopi Eka Anroni
Mahasiswa Pasca Sarjana Ilmu Ekonomi Universitas Trisakti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar