Pilkada
DKI Jakarta Sudah semakin dekat, dan persaingan antar kandidat pun sudah
semakin memanas ditengah-tengah Publik dan bila dicermati Jalan menuju kursi
Gubernur DKI Jakarta dalam Pemilukada yang digelar 11 Juli mendatang bisa
diibaratkan menjadi ajang persaingan pasar bebas bagi Para calon Gubernur dan
Wakil gubernur dan membuat peta persaingan menuju Gubernur DKI semakin menarik
untuk ditakar.
Dan jika kita melihat pada rujukan hasil
survei Maka Takaran dan eskalasi serta Undian Nomor urut Pasangan Calon
Gubernur DKI Jakarta Oleh KPUD di Hotel Senayan Jakarta Sabtu 12 Mei 2012
dengan Nomor urut Satu Jatuh kepada
Pasangan Fauzi Bowo – Nachrowi Ramli, Hendardji Soepandji - Ahmad Riza Patria
nomor urut dua, Joko Widodo – Nacrhowi Ramli Nomor urut tiga, Hidayat Nur Wahid
- Didiek J Rachbini nomor urut empat, Faisal Basri - Biem Benjamin nomor urut
lima, serta Alex Noerdin – Nono sampono Nomor urut enam. Dan melihat Pengundian
Nomor Urut tersebut Maka Pasangan Incumbent Fauzi Bowo Masih Selangkah di
depan. Kenapa demikian..?
Masyarakat
DKI Jakarta tentu sudah Sangat Mengenal Fauzi Bowo, Karena selain sebagai
Gubernur Incumbent yang Masih menjabat, Hasil survey dari beberapa lembaga
survey juga mengunggulkan pasangan Fauzi Bowo - Nahrowi Ramli sebagai Pasangan
Yang Populer dan disukai Masyarakat Jakarta Pada umumnya.Bahkan ada lembaga
survey yang memprediksi Pasangan Ini Bisa Melaju dengan satu Putaran Pada Pesta demokrasi Warga Jakarta Bulan Juli 2012
ini.
Klaim
satu putaran dari hasil survey tersebut, mungkin terlihat agak berlebihan.
Sebab, dengan jumlah pasangan calon Gubernur yang lebih dari tiga, sulit
rasanya Fauzi-Nacrowi, akan mampu mendulang suara mayoritas pemilih yang
berjumlah kurang lebih enam juta jiwa. Belum lagi, ketangguhan dan pengalaman
lawan-lawan politik Foke-Nara yang berbeda dengan Kontestasi Pemilukada 2007
yang lalu.
Adalah
Hal yang sangat wajar dan Bisa diterima Publik Apabila Pasangan Ini diunggulkan
Oleh beberapa Lembaga survey dan ini Artinya kekuasaan jakarta Masih dibawah
Kendali Sang Incumbent karena jika Melihat Pasangan gubernur Lain adalah
pendatang baru dalam perpolitikan Jakarta secara terbatas. Sehingga
keterkenalan, keterpilihan, pengalaman, serta apa yang telah dibuat mereka
belum sepenuhnya diketahui masyarakat Jakarta secara merata.
Apabila
peluang memenangkan Pertarungan Pilkada DKI Jakarta lebih berat pada Fauzi Bowo
-Nahrowi Ramli maka siapakah Rival politik yang harus diwaspadai oleh Fauzi
Bowo - Nahrowi Ramli sebagai the real competitor ...?
Menurut
Penulis sesungguhnya yang menjadi Rival Politik terberat Sang Incumbent adalah
Pasangan Alex Noerdin – Nono Sampono dengan Nomor Urut 6 Ini. Karena dari segi
Kapasitas dan Kapabilitas Pasangan ini mempunyai kesamaan dengan Incumbent
Fauzi Bowo. Serta dari segi Pengalaman
Sebagai Pemimpin dan kepala Daerah Alex Tak Kalah Bahkan Bisa Melebihi Fauzi
Bowo.
Dalam
Hasil Survey Alex Boleh saja tidak diunggulkan tetapi dengan Kekuatan Politik
yang terorganisir dan tertata dengan baik serta Pemetaan basis dukungan yang
jelas dan terarah akan menjadi kekuatan Besar yang menakutkan Bagi Fauzi
Bowo-Nachrowi ramli ditambah Lagi Dukungan Dari Seluruh Kader Golkar,PPP
ditambah Gabungan Partai Lainnya akan Menjadi Nilai Tambah Pasangan ini. Dan
Hal yang perlu diketahui Alex Nordin adalah Spesialis Penumbang Incumbent, ini
telah dibuktikannya sewaktu petarungan Pilkada Musi Banyuasin dan Pilgub Sumsel
alex keluar Sebagai Jawaranya.
Dan
masyarakat jakarta akhirnya akan membandingkan Prestasi kerja antara Fauzi Bowo
dengan Alex Nordin Sebagai pemimpin Yang telah Berpengalaman Pada masing-masing
daerah. Dan pada siapakah Rakyat Jakarta menjatuhkan pilihannya diantara Dua
Gubernur ini..? Mari Kita tunggu saja.
Yopi
Eka Anroni
Mahasiswa
Pasca Sarjana Ilmu Ekonomi Universitas Trisakti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar