Laman

Sabtu, 13 Oktober 2012

Bonus Demografi Berpotensi Menjadi Ancaman


Bonus Demografi Berpotensi Menjadi Ancaman
(Penduduk Usia Muda akan Menjadi Ancaman Bila Tidak Produktif)

Oleh :
Yopi Eka Anroni
(Mahasiswa Pascasarjana Universitas Trisakti)

Dalam satu atau Tiga dekade Kedepan Inonesia akan memasuki Periode yang disebut Bonus Demografi, dalam dekade tersebut jumlah penduduk Produktif, usia 15-64 tahun lebih besar dibandingkan jumlah penduduk muda dibawah usia 15 tahun dan lanjut usia diatas 65 tahun. Namun,bonus  demografi ini bisa menjadi ancaman jika usia muda ini berada dalam kondisi tidak produktif.

Bonus Demografi dapat terjadi jika asumsi terjadinya penurunan Fertilitas mencapai 1.86 per wanita dan angka Mortalitas bayi 18.9 per 1000 kelahiran hidup. Untuk dapat menikmati Bonus demografi ini ada beberapa persyaratan Penting agar penduduk menjadi bibit unggul adalah memiliki beberapa keahlian seperti Economics and technoligical Skill, knowledge, Character Building, patriotism serta pemahaman akan ideologi yaitu pancasila. Kelompok penduduk produktif terutama yang berusia 16-26 tahun akan menjadi pemimpin dalam pembangunan dan perlu memiliki Budi pekerti, pengetahuan, kemampuan Berkomunikasi serta berorientasin pada aksi, yang ditunjukan pada kemakmuran bangsa

Tetapi Melihat kenyataannya tidak bisa dipungkiri bahwa, peluang indonesia untuk menikmati bonus demografi bisa terancam gagal dengan masih rendahnya kulaitas penduduk dan makin langkanya Lapangan Kerja bagi Generasi Muda. Potensi manfaat ekonomi dari bonus demografi itu akan menjadi sia-sia jika penduduk usia produktif lebih banyak menganggur dan tidak punya penghasilan

Mereka ini akan menjadi beban dan ancaman buat negara jika potensi ancaman itu tidak dikelola dengan baik, keuntungan Bonus Demografi yaitu berupa peluang mendapatkan keuntungan ekonomis karena adanya penurunan beban ketergantungan bakal urung terjadi.

Badai Kependudukan Bisa saja terjadi di Indonesia jika disaat Bonus demografi tersebut tidak diisi dengan Usia Muda yang tidak produktif sebab bonus demografi di Indonesia terjadi sekali saja yaitu sekitar Tahun 2020-2030, dan pada saat itu angkatan muda berjumlah sangat besar  sekitar 69 persen dari total jumlah penduduk, namun hanya menanggung beban kelompok Usia anak dan Lansia sangat kecil, atau dengan Rasio 44 orang ditanggung 100 tenaga kerja.

Jika angkatan muda ini t6idak memeiliki keahlian, tidak produktif dan sejahtera maka yang terjadi adalah Badai Kependudukan. Bukan Usia Muda yang Menanggung kelompok Lansia dan anak. Mereka nantinya akan ditanggung negara dan hal ini hanya akan menambah beban negara karena memberikan beban ekonomi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar