Oleh : Yopi Eka Anroni,SE
Politisi Muda Partai Golkar
(Mahasiswa Pascasarjana Usakti)
(Mahasiswa Pascasarjana Usakti)
1.
Lokasi
komponen yang terdapat dalam lokasi adalah biaya produksi (ongkos
transport tempat bahan baku, dan pasar).
Menurut Weber (1909) tentang lokasi
kegiatan industri. Menurut teori Weber pemilihan lokasi industri didasarkan
atas prinsip minimisasi biaya. Weber menyatakan bahwa lokasi setiap industri
tergantung pada total biaya transportasi dan tenaga kerja di mana penjumlahan
keduanya harus minimum. Tempat di mana total biaya transportasi dan tenaga
kerja yang minimum adalah identik dengan tingkat keuntungan yang maksimum.
Menurut Weber ada tiga faktor yang mempengaruhi lokasi industri, yaitu biaya
transportasi, upah tenaga kerja, dan kekuatan aglomerasi atau deaglomerasi.
Dalam menjelaskan keterkaitan biaya transportasi dan bahan baku Weber
menggunakan konsep segitiga lokasi atau locational triangle untuk memperoleh
lokasi optimum.
2.
Akses dan interaksi menyangkut sarana
dan prasarana
Faktor aksesibilitas atau
kemudahan pelayanan selalu menjadi fokus kebijakan dalam memenuhi kebutuhan suatu
kota dan berhubungan dengan ekonomi regional selain lokasi dan ketergantungan.
Faktor aksesbilitas selalu menjadi fokus kebijakkan karena berkaitan dengan
fungsi kota itu sendiri dalam skala yang lebih besar yaitu sebagai pusat
perdagangan dan perniagaan, maka akses dari kota menuju wilayah diluar kota
yang berkaitan dengan lalu lintas harus berjalan lancar. Perencanaan
transportasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kebijakkan untuk
melakukan perencanaan kota dan wilayah. Rencana kota tanpa mempertimbangkan keadaan
dan pola transportasi yang akan terjadi sebagai akibat dari rencana itu
sendiri, akan menghasilkan kesemrawutan lalu lintas di kemudian hari. Akibat
lebih lanjut adalah meningkatnya jumlah kecelakaan, pelanggaran, dan menurunnya
sopan-santun berlalu-lintas, serta meningkatnya pencemaran udara. Jaringan
jalan yang direncanakan secara tepat akan merupakan pengatur lalu lintas yang
baik. Jadi ada kaitan antara perencanaan kota dengan perencanaan transportasi.
Perencanaan kota mempersiapkan kota untuk menghadapi perkembangan dan mencegah
timbulnya berbagai persoalan agar kota menjadi suatu tempat kehidupan yang
layak. Sedangkan perencanaan transportasi mempunyai sasaran mengembangkan
sistem transportasi yang memungkinkan orang atau barang bergerak dengan aman,
murah, cepat, dan nyaman, dan mencegah terjadinya kemacetan lalu lintas di
jalan-jalan dalam kota, sehingga tinggi ekses orang melalui tempat tersebut.
Contoh kebijakkan penangan transportasi kota adalah kebijakkan penggunaan sistem teknologi baru dan lebih canggih untuk
kelancaran transportasi, seperti interchanges, jalan-jalan layang (fly overs),
jalan melingkar, jalan bebas hambatan (freeways), jalur kereta layang (elevated
railways track), tanda-tanda lalu lintas yang terkoordinasi, dan sebagainya untuk
menampung kecepatan yang lebih tinggi dan aliran (jumlah) lalu lintas yang
lebih besar, terutama di daerah perkotaan. Contohnya untuk sumbar adalah
pengaktif an kembali transportasi kereta api di daerah-daerah rawan longsor
sehingga jika terjadi longsor ada alternatif jalan lain yang bisa digunakan
masyarakat, sehingga nantinya pengangkutan barang tidak terhambat.
3.Ketergantungan,
keterhubungan
konsep kota adalah tempat terkonsentrasinya semua kegiatan, fungsi
dari kota adalah sebagai tempat konsentrasi, tempat tinggal, tempat pekerjaan
lalu lintas dan sebagai tempat rekreasi, untuk itu segala sesuatu yang ada
dikota dapat ditata dengan baik seperti area perumahan dimana rumah atau
perumahan yang ada dikota hars di tata dengan bagus serta didukung dengan
sarana pendukung listrik, air, jalan yang bagus dan sebagainya.
Regional
ekonomi urban
ekonomi
A=
AGRICULTURE G=GOVERNMENT T=TRADE,TOURISM
M=MININGS E=ENERGY I=INVESTMENT
I=INDUSTRY T=TRANSPORTATION N=ENTERTAINMENT
R=RESOURCES S=SATTLEMENT A=ACTIVITIES
AMIR:
a.Agriculture: seperti tanaman pangan,
kehutanan, perkebunan, perikanan, peternakan.
b.Minings: minings adalah pertambangan, keberadaan pertambangan pada
umumnya terletak di wilayah pedesaan atau regional ekonomi contonya disumatera
barat pertambangan batu bara yang terdapat disawahlunto.
c.Industies: industri-industi pada umumnya banyak terdapat di daerah
pedesaan karena lahan yang luas dan
dekat dengan bahan baku.
d.Resources:segala sumber-sumber daya yang ada pada umunya banyak
terdapat di wilayah pedesaan, baik itu sumber daya alam maupun sumber daya
manusia.
TINA
a.Trade, tourism : kota merupakan
pusat terkonsentrasi semua kegiatan diantaranya pusat perdagangan dan pusat
pariwisata, dalam hal ini dapat kita lihat dari apa yang ada disekitar kita
contohnya padang dan bukittinggi, kedua kota tersebut merupakan kawasan atau
wilayah yang menjadi tujuan utama dari para pelancong baik yang datang dari
luar maupun dari dalam sumbar untuk berkunjung ke wilayah ini. Bukittinggi
memiliki banyak objek wisata alami maupun objek wisata peninggalan perang
dahulu seperti lobang jepang untuk dikunjungi. Sedangkan kota padang memiliki
pantai yang indah, dan pusat-pusat perbelanjaan yang besar yang tidak dimiliki
oleh wilayah disekitar sumbar lainnya untuk itu banyak orang berkunjung ke kota
padang
b.Investment: kegiatan investasi banyak terdapat dikota dari pada di
wilayah pedesaan hal ini terjadi karna kota lebih cepat perputaran uangnya dari
pada desa, kegiatan investasi dikota contoh kegiatan investasi adalah pendirian
rumah sakit swasta.
c.Ntertaiment : hiburan atau rekreasi
banyak terdapat dikota, seseorang yang ingin terkenal dan ingin menjadi
entertaiment harus pindah dulu kekota, karena hal ini tidak ada didesa.
d.Activities: berbagai macam aktifitas ada dikota, baik itu aktifitas
perkantoraan, pendidikan dan kesehatan ada didesa. Contohnya para mahasiswa
yang berasal dari luar kota padang datang kepadang untuk kuliah karena
perguruan tinggi yang ada dikota padang memiliki daya tarik tersendiri yang
memancing mahasiswa yang berasal dari desa untuk kuliah dipadang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar